Sunday, August 26, 2012

One in a million

Saya tiba tiba teringat pada kakak kelasku yang menjabat banyak sekali jabatan selama perkuliahan, mulai dari BEM, BLM, Ketua Himpunan dan yang lainnya. Penampilannya nggak pernah nyentrik, santun, selalu mengingatkan saya untuk mendahulukan kewajiban solat ketimbang meeting jurusan. mengingatkan jilbab daripada tampilan saya yang "apa adanya" (makhsudnya yang selalu pakai kaos oblong + jeans + sepatu kets + rambut dikucir).

Jeans, kemeja atau kaos berkerah, kadang mengenakan jaket dan sepatu kets adalah kesehariannya. Dia adalah panutan. Tak sedikit saya melirik padanya karena prestasinya. Lugas, pandai bicara adalah obat bius bagi kami para junior. Tak sedikit kegiatan eksta yang saya ikuti waktu itu karena terbakar semangat orasi simplenya (walaupun pada akhirnya saya sadar. dan behenti dari kegiatan yang menggila karena nilai mata kuliah analog saya yang makin jeblok).

Saat saat yang paling saya ingat adalah ketika kami junior berkumpul dengannya. Kami semua duduk di hadapannya. Dan saat itu dia memberitahukan kami untuk datang ke acara yang saya lupa acaranya apa dan dia berkata. " Datanglah dengan pakaian yang sopan dan bagus, karena apa yang kalian pakai adalah cerminan dari diri kalian. Sopan dan bagus bukan berarti itu mahal. Namun tampilah yang sopan dan bersahaja ".

tak selamanya Gedung tua tempat bernaung dulu hilangkan kelebatmu dalam pandanganku....
Siska

No comments :

Post a Comment