Friday, December 13, 2013

I'm bad, and that's good. I will never be good, and that's not bad. There's no one I'd rather be than me

Ehmmm...

baris pertama udah gitu aja Onion82
Well, mengingat mau akhir tahun kalender masehi, banyak orang yang menginginkan tahun depan itu jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. And my question, are you better this year than last year? Eng ing eng... bandingkan dengan baik, apa keseluruhan diri kita lebih baik dari tahun sebelumnya?Onion77   jangan pake kancing buat bilang ya, tidak, iya, tidak Onion05.

Sebenernya untuk menunggu lebih baik itu nggak harus tahun depan. Kalau umur nggak nyampe tahun depan gimana? sementara belum sama sekali memperbaiki diri... (Ini bagai ngomong ke diri sendiri) Onion81.

Saya pernah dengar dan baca dari film kartun keren, yang judulnya Wreck-it Ralph. kira kira begini...
"I'm bad, and that's good. I will never be good, and that's not bad. There's no one I'd rather be than me", kira kira kalau denger itu gimana? Onion04.

Padahal akan lebih baik jika kita menjadi orang yang lebih baik. Nggak ada orang yang tidak bisa lebih baik kan? Dalam hal makan misal, hari ini makan gak enak. Pasti akan ada suatu hal dalam diri untuk mencari sesuatu yang lebih enak dimakan. Nah, bagaimana dengan perbaikan diri?

Kalau kita sudah berusaha semaksimal mungkin menjadi lebih baik, tapi ternyata orang lain masih berpikiran kita tidak baik, maka koreksi lagi diri kita. Koreksi saja. Memang sering kita dapati, kita sudah berbuat baik tapi orang lain masih menilai kurang saja diri kita ini. Tapi apakah jika kita berbuat jahat, mereka akan menilai kita lebih baik? 

Yang bisa merubah diri kita sendiri ke lebih baik atau buruk ya kita sendiri. Yang menilai kita lebih baik apa buruk memang bukan kita saja. Ada orang lain yang ikut ambil bagian dalam menilai. Tapi apa penilaian mereka mutlak?  Onion77

Well... mari kita menjadi lebih baik dengan selalu berada di koridor Allah. Menjadi lebih baik antar sesama ada adabnya kan? gimana dengan yang lebih muda, dengan yang lebih tua. Menjadi lebih baik dalam hal pekerjaan juga ada caranya, ada parameternya. Yang lebih penting, menjadi lebih baik dengan Allah. Hal itu juga ada caranya. Nah apakah penilaian orang menjadi lebih penting jika kita mencoba lebih baik dalam koridorNya? Saya pribadi menjawabnya, tentu saja. Jadikan penilaian, kritikan mereka itu masukan untuk kita. Ada baiknya juga kita bisa sharing dengan orang yang baik agamanya. Sehingga kita bisa memilah, dan menentukan apa yang baik untuk kita jalani sehingga menjadi pribadi yang lebih bai.

Sekian, mau kerja dulu Onion16

Siska 

Sunday, December 8, 2013

99 cahaya dilangit Eropa

Wah... sudah lama ya nggak nulis...
Padahal menulis itu perpanjangan dari apa yang ada dipikiran kita ya :D (nyontek dari history channel :D)

The story begun when there was a status from facebook (howyah :D). Emang social media ni berperan banget sebagai media promosi :D. Ada yang kira kira nulis statusnya "Gak sabar banget mau nonton 99 cahaya di langit eropa, yang diambil dari novel putrinya Amien Rais". Well, aku pernah sekilas bukunya di toko buku, dan waktu itu emang belum minat buat ngebacanya, jadi emang nggak beli.

Then my life just continue as per normal, dan 99 cahaya di langit eropa pun terlupakan. Dan bulan Oktober lalu, temen saya yang baik hatinya mengirimkan 2 buah buku, Salah satunya novel tersebut. Karena sesuatu hal, saya pun tak langsung membaca novel tersebut. Dan akhirnya saya berniat membacanya setelah film tersebut mendekati premiernya di bioskop. Waktu itu emang saya cuma punya beberapa hari saja untuk menyelesaikan novelnya, Saya bertekad membaca novelnya dulu baru nonton filmnya.

Inti dari novel yang saya baca, novel ini memaparkan peradaban islam di Eropa. Bagaimana islam berpengaruh sekali di Eropa kala itu, hingga beberapa lukisan bahkan jubah raja besar di eropa sekalipun memakai kufik. Well menarik untuk orang biasa seperti saya yang pengetahuannya belum seluas itu. Membaca novel ini seperti membawa kita ke dalam perjalanan mereka ke Austria, Prancis, Cordoba yang ada di spanyol. Buat saya yang rada rada buta peta (hehehe... ) saat memaparkan ini kesana ini kesitu asli mumet :(, but itu kekurangan saya sendiri kok (ngaku...).

Ini dia penampakan novelnya. 





















Tapi beberapa hari yang lampau, waktu jalan jalan ke BCS, saya menemukan covernya dah ganti. But... sorry have to say this... i love the old cover.

Dan setelah selesai membaca novelnya, tanggal 7 Des saya dan Putri langsung meluncur ke BCS. Nonton. Filmnya memang memaparkan banget Eropa itu kayak apa. Buat saya yang belum pernah kesana, cukup terkesima :D. Tapi cukup sampai disitu aja :(. Dari jalan ceritanya ehmmm saya kurang suka. Beda sama yang dibuku :(. Selalu sih ya novel yang difilmkan itu beda sama yang dinovel. Tapi kok ya ini beda banget. Cukup kecewa. Kalau makhsud film itu memaparkan peradaban islam di Eropa ya memang tersampaikan. Tapi buat saya, tipe orang yang berimajinasi that i was there when i read that book, langsung kecewa. Karena baca novel kan ya ngrunutin jalan cerita ini gimana sih tokoh utama kenalan sama ini, gimana sih kok ini bisa sampai ke kota tersebut. Itu suatu runutan bagi saya yang udah baca novelnya tuh ya penting banget.

Dan yang lebih kecewa lagi, saat saya mengkalibrasi diri saya agar lebih menikmati 35000 yang saya keluarkan untuk film ini, ter Cut begitu saja... Ehmm... Ada part 2 ternyata... X_X. "Hah, gitu aja? ", itu kata kata yang terlontar saat saat terakhir lampu dalam studio 6 dinyalakan. Nggak nyangka film ini dibikin jadi 2 film...

Mohon maaf kalau tulisan ini mungkin memiliki pendapat yang berbeda dengan apa yang sudah orang lain rasakan. Hanya secuil pendapat dari saya yang sudah membaca dan menonton filmnya.

Cheers...

Andd... Malem ini, buat yang bikin status FBnya begitu... sampe jam segini jam 22.23 belum juga ngasih kabar. BBM pending, WA pending, SMS masuk but no reply :(:(:( . Mudah mudahan you are ok.

Siska
yang mencoba untuk bisa tidur