Aku terpuruk dalam lubang yang coba kau ciptakan
Aku membisu dalam tanya yang tiada terjawab
Aku menyepi dalam sketsa dirimu yang menghitam
mencoba mengaburkan warna semumu menjadi nyata berwarna
Namun sia
Aku membangun kota pikiranku
mengendalikan semuanya yang manis tentangmu
Walaupun teori berikanku kemungkinan pahitnya rasa
tetap aku jaga dengan berjuta rasa
Apa yang kubangun tentangmu?
Apa yang kubangun dalam benakku tentang istanamu?
hanya aku yang tahu
Aku memberontak, aku berteriak
Dimana aku kini
Namun kau hanya diam
Aku mendendam
Aku membenci
Aku merusak istanamu dalam benakku
dan hanya kesakitan yang kurasa
Rindu itu menyakitkan
Diammu itu menyakitkan
penawar apa yang harus ku beri
dalam sakitku ini
aku sakit
sesakit malam ini
sesakit pesakitan yang tak pernah sembuh dari deritanya
Apa dirimu mendendam?
Apa tak cukup dengan diammu menyayatku?
aku coba bertahan
menelan segala rasa yang terungkap
mencoba merasakan sakitmu
menyalahkan diri ini terlalu dalam
hingga aku tak tahu dimana aku harus berpijak...
Aku mengiba padaNya
minta ampun dalam kesakitanku yang merajam
menggambar kembali sketsamu dalam kesakitanmu
yang tak pernah kutahu
Aku anggap hukumanmu ini pantas
Aku terima dalam penolakanku
yang mungkin kau sendiri tak pernah tahu
sakit ini masih membunuhku...
Aku bangun kembali pilar pilar yang baru
Dengan sisa rasa yang masih tertinggal
Aku pikir kau masih mau kembali membangunnya
Dalam ruang yang berbeda tentunya
Aku tersenyum
tak sulit ternyata membangun pilar yang berbeda denganmu
Tak sulit ternyata menawar rasa yang dulu ada
Tapi kenapa kau pertanyakan lagi hitamku?
Apa tak cukup tangis diamku
apa tak cukup rasa kehilangan milikku ini?
Jujur...
aku tersiksa dalam pengakuanmu
Lubang itu begitu besar menganga dalam hatiku
menyisakan perasaan bersalah yang begitu besar
menyisakan perih yang begitu sakit
karna aku menyakitimu
Apa tak cukup semua itu untukmu?
untuk tidak mengusik hitamku tentangmu...
jawab aku...
aku mohon jawab aku...
jika kau mau,,,
bakar saja aku dengan apimu
biar hitam tampak jelagaku
Jika kau mau,,,
bunuh saja aku dengan pisaumu
tikam aku hingga tampak darahku
Jika kau mau,,,
rajam aku
hingga kau puas dan tak ada lagi hitamku dalam benakmu
Aku sakit
jangan kau tambah lagi luka yang dalam ini
Aku sakit
dan kuharap kau mengerti
Aku sakit
dan aku tahu rasa sakitmu mungkin lebih dariku
Jangan kau siksa aku kembali dengan ingatanmu yang menyayatku
aku mohon
mau kah kau terima pilarku kembali dan tak membawaku dalam saat yang membuatku sakit?
No comments :
Post a Comment